album tribute to yui, dinyanyika oleh Various Artists - SHE LOVES YOU

01. SCANDAL- How crazy
02. Negoto - Tomorrow's way
03. miwa - Good-bye days
04. Goose house - LIFE
05. Nakagawa Shoko - Rolling star
06. Ide Ayaka - Namidairo
07. Kylee - My Generation
08. Stereopony - again
09. Sawai Miku - I remember you
10. Dancing Dolls - HELLO
11. Aoi Eir - GLORIA
12. joy - feel my soul 
13. YUI - CHE.R.RY ~Bossa Live Version~


download -mediafire

download penginstal ofline anti virus AVG 2013 terbaru gratis

di atas adalah tampilan baru AVG 2013, pastinya pengguna laptop ataupun pc sudah banyak tahu anti virus satu ini. menurut saya anti virus ini sangatlah praktis dan mudah di gunakan tak perlu ribet memakainya, hanya perlu update sedikit saja, dan antivirus sudah aktif. semoga kita selalu dalam lindungan antivirus..amin :D . silakan yang berminat download

link download avg2013 free

jgn lupa serialnya 

[DOWNLOAD] SINGLE KE-28 AKB48 - UZA FULL


SINGLE KE 28 AKB48 INI SEDIKIT DARK DAN KONSEPNYA CUKUP BEDA DENGAN VIDEO SEBELUMNYA, MUNGKIN KARENA INGIN BERSAING DENGAN K-POP YA/????

DOWNLOAD AJA

PASWORD: DiaryofWota

terimaksih buat diary of wota sekali lagi....semoga link nya gak di hapus, buruan download

1st Photobook Oshima Yuko


satu lagi poto jaman pertama yuko gabung dengan akb48 terimakasih buat DiaryofWota yang udah punya poto ini


password: DiaryofWota

5th Photobook Maeda Atsuko [ex-AKB48]

acchan kangen banget sama kamu...

buat temen2 fans akb48 silakan di download gambar photobox nya disini download

hati dan nalar



Di kala sunyi malam seperti ini dapat ku cerna apa yang bisa di bilang oleh seseorang sebagai pencerahan hidup, walau aku khawatir ketika siang nanti akan lupa lagi. Beberapa kisah yang kupahami sebuah kisah baru mebuatku belajar akan keikhlasan hati. Dimana manusia seharusnya memilih dan menimbang dengan dua hal nalar dan hati. Mungkin hari-hari ini orang sering menyamakan antara apa itu nalar dan apa itu hati, memang nalar selalu menjadi faktor yang penting dalam setiap hal tapi hati adalah faktor yang lebih penting yang tak bisa di kalahkan nalar sekeras apapun nalar ini kita anggap benar, aku sudah mengalaminya sendiri di hidupku. Bicara memang mudah ketika kita tak mengingat akan hal yang tadi kukatakan tersebut, namun di saat kita menghadapi situasi nyata maka dalam seketika nalar akan benar-benar terlupakan apalagi hati dan emosi serta ego yang akan menguasai. Aku bukan orang yang pandai membaca hati apalagi memakai nalarku, karena pada kenyataanya aku selalu menggunakan naluriku yang mana naluri ini menjadi alasan ketidak tenanganku dalam menilai banyak hal.

Aku adalah manusia biasa, terkadang dalam beberapa hal aku sangat sensitif dan selalu menganggap serius tetapi dalam situasi tertentu pun aku orang yang menerima. Ambisius memang aku ini dan tanpa di barengi keuletan jika ku pikirkan berbanding buruk terbalik dengan orang-orang sekelilingku yang memiliki ke-imanan, aku mudah menyerah dalam usahaku. Entah sudah menjadi orang macam apa aku ini, aku tak pernah bisa mendengar hatiku dan sebab dari itu pun aku tak mengerti, seharusnya aku sadar akan teguran-teguran yang yang tersemat padaku sialnya tidak sama sekali.

Cinta bagiku adalah contoh dimana aku harus menggunakan kedua hal penting tersebut yaitu nalar dan hati. Hati selalu menang dalam perjalananku selama ini dan jika kupikirkan dengan nalar aku tak pernah menemukan jawabanya dan berakhir di sudut sepiku menangisi kebuntuan ini. Aku mencintai seseorang, tidak..bukan, tetapi sangat mencintai. Bahkan secara nalarku aku rela melakukan apapun serta mungkin juga hatu ku juga yang menghalangiku untuk menerima kenyataan agar aku sadar juka cintaku bertepuk begitu saja. Aku bukanya diam dan menyerah, sudah kulakukan segala cara berjuang hidup dan mati segenap usaha dan fikiran. Namun aku masih tetap di sini berlumpuran kegagalan dan penolakan, jatuh tak berdaya. Hingga ku temukan seseorang yang mulanya kuanggap bisa membangunkanku dan menjadi persinggahanku selanjutnya, aku menyukainya dari akhlaqnya yang baik. Paling tidak untuk seorang pembawa dosa sepertiku ini dia adalah cahaya ampunanku, namun begitupula hati mengalahkanku. Dalam nalarnya aku selalu di buat bimbang dan selalu di buat tak yakin, pada nyatanya jika dia menyambutku aku pasti akan bisa bangkit tetapi tanpa kepastian seperti ini aku menjadi ragu antara mana yang ku anggap bisa, walau nyatanya tak ada yang benar buatku.

Aku sadar bukan Cuma hal itu yang nantinya akan menghias hidup manusia. Cita-cita, itu adalah tujuan hidup atau yang bisa di bilang adalah budaya bagi manusia agar menjadi berarti dalam hidup ini. Aku tahu aku sering di permainkan karna memang aku bukan orang yang pandai apalagi cerdas. Bahkan hidupkupun seperti permainan yang di sebut mengikuti alur yang di inginkan orang lain. Namun walaupun begitu aku percaya kepada ibuku, beliau memberiku banyak pelajaran entah dari tutur katanya ataupun kekurangan beliau yang tidak ada apa-apanya di banding semua kisah baiknya kepadaku. Memang kita harus memiliki rencana untuk melanjutkan hidup ini, sekali lagi itu belum terpikir olehku.

Aku bukan orang yang bisa berpikir panjang. Sering kali aku melupakan beberapa bagian wajib yang menjadi tunutan dan tuntutan hidup ini. Oleh sebab itulah aku masih orang yang selalu tak memiliki adat baik di mata orang sekitarku, nalar adalah tabu buatku apalagi hati. Mengingat lagi dan lagi selalu aku masih membuat banyak kesalahan kepada orang lain dan diriku sendiri. Untunglah aku tak bisa membaca hati agar aku tak tahu jika aku termaafkan atau tidak. Manusia itu rumit setiap manusia memiliki labirin nya masing-masing, tinggal berapa lama kita bisa menemukan solusinya dan menjadi bijak di pintu keluarnya. Aku masih banyak belajar dari banyak hal dari ibuku, keluargaku, temanku, lingkunganku, bahkan nada-nada kehidupan, serta dari mereka yang kucintai... kuharap aku bisa menggunakan nalar dan hatiku supaya aku termasuk orang-orang yang ikhlas.

Apa Yang Kau Lihat??

ID

apa yang kau lihat itu, sebenarnya aku benar2 ingin tahu, seandainya kau mengijinkanya. indah sekali bingkaimu membawa gitar itu.

Faithless



September sudah berlalu, ada yang datang dan pergi begitulah hidup. Adakah rasa di sini yang kusesali, aku tak mengerti seperti gelayut tanya yang selalu membutku terjaga menemani sang hitam malam. Serasa aku kembali ke beberapa saat yang lalu, saat semua awal masih ku anggap semudah itu. Kulampaui sejengkal langkahku terkadang dengan putaran roda penuh karna masih kucari di sela kesempatan itu, walau sekecil lubang jarum.

Banyak sekali perbedaan di luar sana, membuat kita atau memaksa untuk merasa bebas yang sebenarnya tidak, kebebasan memang bisa di bilang sederhana tapi buatku itu hal yang rumit serumit ketika kita harus mulai berpura-pura tuli agar tak mengelak atas celaan yang selalu mrongrong hidup kita. Setidaknya aku bukan orang buta yang melihat sisi dunia ini dari keindahaanya, bisa di bilang untuk seorang yang pesimis aku juga cukup optimis. Meski sebagian mengatakan jika memang hal selalu bisa di raih dengan optimis, padahal untuk mengakui kenyataan kita harus benar-benar jujur akan yang sebenar-benarnya terasa di sini, Hati....

Tergetar karena visi kelelembutan senyum itu seperti merengkuh bayang yang memang bukan seperti siluet yang berbentuk konstan. Hey yang Mulia apakah benar kau mendengarku kali ini untuk beberapa keinginanku, kuharap engkau mendahulukan yang ini. Tersiksa itu seperti ketika senyum terindah yang ada di depanmu bukan untukmu, ataupun senyum indah lainya. Haruskah aku mengeluh? Tentu tidak! Karna katanya yang Mulia mengabarkan jika usaha akan menemukan hasih. Hasil.....apa?

Yang kupertanyakan adalah esoku akankah masih bisa ku lihat indah mentariku, tetap seperti seharusnya. Akupun mengerti jika waktuku bersama surga-dunia-ku tak lama lagi akan menemui ujungnya. Bukan mampukah tapi terbiasakan, setengah mati pasti akan ku manjakan diriku dengan pilu. Lumpuhkan jantung ini agar aku tak merasa aliran yang selalu membuatku nyaman, senyaman seluruh rasa ini mengalir di seluruh ujung-ujung nafasku. Takan ada alunan indah lagi dalah dada ini ataupun nada di telinga seperti dulu, aku sadar tak bisa ku peluk bahkan khayalanku tentangmu di setiap mimpi2 malamku selalu.

Tersiksa memang selalu seperti ini, dan hanya bisa memohon dengan sujud simpuhku padaMu Yang Mulia. Setiap desah ayat yang keluar dari mulut ini selalu aku panjatkan harapku padaMu. Masih mencari, masih mencari dan selalu masih seperti seharusnya yang selalu aku rasa di dalam pencarianku, sebuah tanda kehampaan tanpa adanya cerah kabulnya harapan.

Seandainya saja ada senyum untuku tak anakan ku ulang apapun yang membuat senyum itu terenggut dari kelopak indahnya bungamu. Sekuat apapun selalu kata-kata itu sulit menjadi nyata, semoga kamu mengerti suatu saat manusia seperti akupun memiliki hal yang tak sama dengan mereka, dan aku tak menawarkanmu cahaya. Hanya manawarimu mencari cahaya, bukan di sini tapi di dalam ini.