Akhirnya UAS selesai dengan tidak cantik, karena harus mikir
skripsi yang bikin kepala lebih pusing lagi. alhamdulillah sehat sekali akhir2
ini cuma ada beberapa hal yang patut tak di anggap baik. seperti kebutuhan yang
semakin meningkat, mulai dari sembako sampai kebutuhan yang paling gak penting
seperti ngopi. atau juga sebuah nyanyian jiwa tanda dari kehancuran, (halah)
bukan separah itu tetapi kata2 yang terlontar padaku beberapa hari yang lalu
dari orang yang aku suka (gebetan) sangatlah membuatku terpukul. bagaimana
tidak, aku lagi2 membuat salah kepadanya dan itu karena sifat ngawur yang
menjadi watak abadi buruk yang sering aku lakukan. aku benar2 habis kali ini.
maaf ya ID, hanya kata maaf yang terlontar dari mulut pendosa ini. baka
putra... bisakan dosa benar2 termaafkan??? itu pertanyaan yg menging di kepalaku.
banyak yang terpikir di kepala ku yang kosong ini, ibarat
kelapa hanya batoknya saja. dari hal kecil seperti apakah motorku akan selip
jika roda depanya lebih besar. karena aku salah ambil roda waktu mengganti
kemarin. sampai masalah apakah aku harus melupakan AL?
sementara dia adalah kunci dari keberhasilanku. aku bingung, sangat bingung. seakan dia memperhatikanku melihat setiap geriku..aku bagai terjebak kata2ku sendiri... terjebak sumpahku dan perasaan yang memang harus ku buang. jika aku bertahan maka akan bertemu kebuntuan, namun jika aku menjauh maka sedikit jalan terbuka. harusnya aku memilih, memang sulit seperti memilih untuk bertahan atau menyerah. dan aku takut akan selalu salah, apakah aku ini pantas jika memilih sedangkan aku ini tak punya apa-apa untuku ku jadikan sebagai modal untuk membangun pilihan itu. sial!! memusingkan aku saja semua ini. huft
sementara dia adalah kunci dari keberhasilanku. aku bingung, sangat bingung. seakan dia memperhatikanku melihat setiap geriku..aku bagai terjebak kata2ku sendiri... terjebak sumpahku dan perasaan yang memang harus ku buang. jika aku bertahan maka akan bertemu kebuntuan, namun jika aku menjauh maka sedikit jalan terbuka. harusnya aku memilih, memang sulit seperti memilih untuk bertahan atau menyerah. dan aku takut akan selalu salah, apakah aku ini pantas jika memilih sedangkan aku ini tak punya apa-apa untuku ku jadikan sebagai modal untuk membangun pilihan itu. sial!! memusingkan aku saja semua ini. huft
dulu pernah ketika sma temanku iseng2 meramal akan masa
depan aku melalui garis tangan, karena aku adalah orang yang mudah percaya
kata2nya itu menjadi tersugesti samapai sekarang betapapun aku beruaha
melupakanya. begini bunyinya kawan kalau tidak salah " kamu nanti bakal
bingun memilih dua cewek yang kamu sukai, di antara kedua itu ada salah satu
yang benar2 kamu suka." sekarang mungkin aku sampai di bagian yg di maksud temanku tadi sampai sekarang aku masih belum tahu yang mana yang
kusuka aku tak berani memilih. aku masih bersembunyi sambil meminta Tuhan
menuntunku..
dan aku rasa ramalan itu hanya sebuah lelucon, hidup ini aku
yang menentukan sendiri bukan hal konyol itu aku memang bodoh tapi jika aku
benar2 sangat bodoh pasti akan ada orang pandai yang mengajariku suatu saat
nanti. aku akung semua orang yang ku akung tak membedakan, yang membedakan
hanya sikap mereka kepadaku, aku akan membalas sebaik yang aku bisa dan
menjaganya. memang aku tak selalu benar tetapi pasti akan ada yang
mengingatkanku jika aku salah. aku yakin manusia walaupun tak bisa salaing
mengerti mereka bisa saling menjaga.
0 komentar:
Post a Comment