Masih Sama

Lama sekali tidak menulis, kangen rasanya merusuhi blog-ku ini. Banyak cerita yang ingin aku tulis namun berbagai pikiran menghalangiku. Tapi ada satu hal yang pasti, aku masih sebodoh dulu.

Ingin belajar lagi dari awal, memulai kisah baru dan belajar sari masa lalu. Tentang hidup dan sosial ataupun hal lain. Sudah 2 tahun lamanya aku menutup diri, melewatkan beribu kesempatan dan hal baik. Membohongi diri sendiri hingga tak terasa dan mulai nyaman dengan keadaan yang tak semestinya ini.

Hati, siapa yang tahu... Begitulah biasanya orang akan berkata. Namun saya tak setuju, karna kata adalah jawabanya. Dengan kata kita bisa menjelaskan isinya, namun kejujuran adalah kuncinya. Pelajaran berharga itu kudapat selama 2 tahun ini. Kebohonganku pada diri sendiri ataupun kebohongan di sekitarku. Aku semakin tak mengerti jika harus menyimpulkannya, apalagi mengungkapnya. Walaupun fakta terlihat namun selalu meleset dengan perkiraan. Sekali lagi terjemahan hati yang tanpa kunci yang bernama kejujuranlah kuncinya.

Dan satu lagi, yaitu belajar menerima. Tuhan selalu punya rencana untuk kita, sejauh apapun aku meninggalkam-NYA selalu akan ada teguran padaku. Dalam berbagai bentuk dan berbagai jalan. Salah satunya jalan hidup. Karena kita telah memiliki garis hidup sendiri, namun kadang lupa dan memaksakan jalan. Ada yang berhasil mamun aku adalah yang tidak.

Biarpun begiru aku masih berharap DIA masih menyayangiku dengan rizqinya. Dan terus menyayangiku dalam berbagai cara... Kuharap ada jalan kejujuran yang menyertainya dan ada daya untuk menerima hasilnya. Dalam hal apapun hidup, kesehatan, rejeki, cinta  apapun itu....

jalanku kan lebih baik.

0 komentar:

Post a Comment