REDUP LENTERA HATI TANPA MINYAK


Bunga tak seindah lakumu dan tak sewangi hadirmu
Aku tak ingin memetiknya, biarkan angin menerpanya
SemilIr nafas dalam kungkungan rindu mimpi semu
Setitik cahaya harapan mengucap janji

Hanya lembutmu yang kunanti di sejuk pagi
Hanya hangatmu yang kucari di siang terik
Dan dekap janjimu yang kutuju di pekat malam
Dan hanya parasmu yang selalu hiasi mimpi buruku

Aku memang memilihmu di antara semua keindahan
Sosok anggun tebarkan bening kilau surga dunia
Tatapan tajam bidadari tanpa sayap putih
Tegar langkah bagaikan desir angin musim gugur

Sesak di dada yang mengikat nafas ini
Kepalsuan yang terlihat kuat namun rapuh
Penantian panjang tanpa akhir dan harapan
Kosong yang ada di ujung sana, ujung jalan mimpi

Harapan kemanakah kau sirna?
Serumit inikah benang nasib yang ku ulur?
Adakah akhir yang kuinginkan terjadi?
Atau kisah pedih yang lebih lagi menanti?

Aku menangis, menangis karna rasa ini
Bukan air mata akan tetapi penantian
Matilah aku jika semua hilang
Patah ke dalam jurang gelap

Ketika datang nafas baru
Seakan akan ada ruang yang bisa di tempati
Memberi sinar redup
Asal tak selalu gelap

0 komentar:

Post a Comment